Sabtu, 06 Juli 2013

Bahaya Pernikahan Usia Dini

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10 s/d 19 tahun, namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi masih tergantung pada orang tua maka ia masih digolongkan dalam kelompok remaja. Anak sekolah tingkat SLTP/SLTA memasuki usia remaja dimana pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual dengan permasalahan-permasalahan yang begitu kompleks. Oleh sebab itu masa remaja merupakan tahap penting dalam siklus kehidupan manusia, dikatakan penting karena merupakan peralihan dari masa anak yang sangat tergantung kepada orang lain ke masa dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab, masa ini juga mengandung resiko akibat suatu masa transisi yang selalu membawa ciri-ciri tertentu, yaitu kebimbangan, kebingungan dan gejolak remaja seperti masalah seks, kejiwaan dan tingkah laku eksperimental (selalu ingin mencoba). Dengan kelabilan emosi remaja tersebut dan tingkah laku eksperimentalnya yang menggunung, maka tidak mustahil para remaja mencoba sesuatu yang ‘tidak biasa’ yaitu menikah pada usia dini. Potret ini biasa kita jumpai pada daerah-daerah pedesaan yang kurang mengerti akan pendidikan dan kesehatan reproduksi, bahkan dibeberapa tempat banyak remaja yang memutuskan menikah setelah tamat Sekolah Dasar (SD), ini tentu sangat ironi karena hal tersebut bisa berakibat kurang baik bagi kesehatannya (alat reproduksi).
Jika potret pernikahan dini (hamil usia remaja) biasa dijumpai di pedesaan, namun di perkotaan pernikahan usia belia memang sangat jarang dijumpai, akan tetapi ini bukan berarti remaja kota terbebas dari kontaminasi hamil di usia remaja, hanya saja kontennya yang berbeda. Derasnya arus informasi turut menyumbang tingkah polah remaja yang yang secara sadar ataupun tidak telah keluar dari koridor agama yang tercermin dari free sex sehingga berujung pada hamil pra nikah, hal ini jauh lebih berbahaya dari pada potret hamil usia remaja di pedesaan (menikah usia belia) karena akibatnya bukan hanya pada remaja tersebut, melainkan keluargapun ikut kena dampaknya karena akan merusak citra keluarga di mata masyarakat.
Terlepas dari apapun yang melatarbelakangi kehamilan remaja usia dini, tetap saja mendatangkan resiko tersendiri, baik itu secara psikis, kesehatan reproduksi ibu, serta keselamatan ibu dan bayi yang menjadi taruhan.
Berikut beberapa resiko yang timbul dari kehamilan usia dini, antara lain:

1. Kurangnya Perawatan Selama Hamil dan Sebelum Melahirkan
Gadis remaja yang hamil terutama jika tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya sangat berisiko mengalami kekurangan dalam hal perawatan selama hamil dan sebelum melahirkan. Padahal perawatan ini sangat penting terutama di bulan-bulan awal kehamilan. Perawatan ini berguna untuk memantau kondisi medis ibu dan bayi serta pertumbuhannya, sehingga jika ada komplikasi bisa tertangani dengan cepat.

2. Mengalami Pendarahan
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal di dalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir

3. Hipertensi
Remaja yang hamil memiliki risiko mengalami tekanan darah tinggi atau disebut dengan pregnancy-induced hypertension, dibandingkan dengan perempuan yang hamil diusia matang. Kondisi ini memicu terjadinya preeclampsia, yaitu kondisi medis berbahaya yang menggabungkan tekanan darah tinggi dengan kelebihan protein dalam urin, pembengkakan tangan dan wajah ibu serta kerusakan organ. Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).

4. Efek preeklampsia bagi janin
Preeklampsia dapat menyebabkan gangguan peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan relatif kecil. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan

5. Kelahiran prematur
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.

6. Resiko Tertular 
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Remaja yang melakukan hubungan seks memiliki risiko tertular penyakit seksual seperti chlamydia dan HIV. Hal ini sangat penting untuk diwaspadai karena PMS bisa menyebabkan gangguan pada serviks (mulut rahim) atau menginfeksi rahim dan janin yang sedang dikandung.

7. Depresi Pasca Melahirkan
Kehamilan yang terjadi pada saat remaja, terlebih yang tidak mendapat dukungan dari suami (yang menghamili) berisiko tinggi mengalami depresi pasca melahirkan. Depresi ini bisa mengganggu perawatan bayi yang baru lahir dan juga perkembangan remaja tersebut ke depannya, karena umurnya yang belasan tahun sudah harus mengurusi anak, ditambah lagi jika dalam pengurusannya tidak ditunjang oleh dukungan suami (bagi remaja yang sudah menikah) dan oleh laki-laki yang menghamili (bagi remaja yang hamil di luar nikah).


8. Keguguran
Keguguran pada hamil usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja, misalnya karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.

9. Anemia Kehamilan
Anemia gizi lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan zat-zat makanan untuk mendukung perubahan-perubahan fisiologis selama hamil. Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda, karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta, lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.

10. Keracunan Kehamilan (Gestosis)
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.

Wah sobat,, begitu mengerikan bukan?? Oleh karena itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program GenRe (Generasi Berencana) untuk mencegah teerjadinya pernikahan di usia dini dan membentuk generasi muda Indonesia menjadi generasi yang dinamis dan berpikiran cerah untuk masa depan.

Salam GenRe ! :)


2 komentar:

10 Negara Dengan Populasi Tertinggi di Dunia

Berikut adalah 10 negara dengan populasi tertinggi di dunia.
Peringkat berapakah Negara kita tercinta Indonesia??Wacth it out :)

1. China (1,345,751,000)
Cina, atau People's Republic of China, adalah negara dengan populasi terbesar di dunia. Jika penduduk daerah otonom khusus Hong Kong dan Makau juga diperhitungkan, penduduk Cina bisa lebih tinggi. Juga akan lebih tinggi kalau bukan karena peraturan keluarga dengan satu anak yang telah dilakukan sejak tahun 1979, dengan tujuan khusus membatasi populasi. Hal ini memiliki pengaruh yang cukup besar, dan telah diperkirakan oleh pemerintah Cina bahwa kebijakan ini telah mencegah lebih dari 250 juta kelahiran tambahan pada periode 1980-2000 jadi pada saat ini dapat diasumsikan bahwa kebijakan tersebut memiliki dampak yang lebih besar penduduk dan Cina akan berputar pada angka 1,5 miliar.

2. India (1,198,003,000)
India adalah salah satu dari hanya dua negara di dunia dengan penduduk lebih dari 1 miliar. Terletak di Asia selatan, berbatasan dengan enam negara lainnya - Pakistan, Cina, Nepal, Bhutan, Burma dan Bangladesh. Populasi India beragam, dengan berbagai agama besar. Hindu adalah agama dominan dengan lebih dari 80% dari populasi penganutnya, sejumlah besar orang mengikuti agama-agama lain karena besarnya jumlah penduduk negeri. Hal ini kadang-kadang menimbulkan perselisihan antar masyarakat. Penduduk India terus tumbuh, bersama dengan ekonomi dan banyak orang memprediksikannya menjadi negara adidaya masa depan. Dengan jumlah penduduk hampir 1,2 miliar, India adalah negara demokrasi terbesar di dunia dan negara dengan penduduk terbesar kedua di dunia.

3. United States of America (314,659,000)
Amerika Serikat adalah negara dengan populasi terbesar ke-3 di dunia. Amerika Serikat adalah negara yang luas, dengan ke-3 luas daratan terbesar dari semua negara di dunia. Amerika Serikat, juga dikenal sebagai Amerika Serikat, AS atau Amerika Serikat sekarang adalah satu-satunya negara adikuasa sejati di dunia, baik secara ekonomi, budaya dan militer. saat ini Amerika Serikat adalah 3 pada daftar teratas 10 negara dengan penduduk terbesar, dan kemungkinan untuk tetap begitu untuk sementara karena pertumbuhan penduduk asli dan imigrasi memuliki tingkat yang besar.

4. Indonesia (229,965,00)
Indonesia adalah bangsa yang memilki ribuan pulau. Indonesia memiliki penduduk tertinggi dari setiap negara yang mayoritasnya Muslim. Namun, ada minoritas yang cukup besar dari kelompok-kelompok non-Islam. Lebih dari setengah populasi tinggal di pulau Jawa, meskipun pulau jawa kurang dari 10% dari total luas daratan Indonesia. Hal ini membuat Jawa pulau terpadat di dunia, yaitu memilki 130 juta orang. Sebagian besar pulau di Indonesia adalah vulkanik dan ditutupi hutan hujan. Dengan jumlah penduduk hampir 230 juta jiwa Indonesia merupakan negara keempat terpadat di dunia.

5. Brazil (193,734,000)
Brasil adalah negara dengan daratan terbesar di Amerika Selatan, dan juga satu-satunya negara Amerika Selatan yang masuk ke dalam 10 negara dengan penduduk terbesar. Negara ini didominasi oleh hutan hujan Amazon dan sungai-sungai yang berlokasi di utara, barat dan wilayah tengah. Namun, mayoritas penduduk terletak di bagian tenggara negara itu, di sekitar kota-kota seperti Rio de Janiero dan Sao Paulo. Dengan jumlah penduduk lebih dari 190 juta, Brasil adalah negara dengan populasi terbesar kelima di dunia.

6. Pakistan (180,808,000)
Pakistan adalah negara Asia Selatan, yang memiliki populasi yang besar. Di utara dan barat terdapat pegunungan, sedangkan di timur terdapat dataran subur. Sebuah negara yang memiliki banyak masalah sejak kemerdekaan dan masih terus berkembang meskipun penduduk dengan tinkat pertumbuhan yang relatif tinggi hampir 2%. Paskistan adalah negara dengan populasi terbesar keenam di dunia dengan populasi lebih dari 180 juta.

7. Bangladesh (162,221,000)
Dengan populasi lebih dari 162 juta, Bangladesh memiliki jumlah penduduk terbesar ke-7 di dunia. Bangladesh adalah negara di Asia Selatan, dan memiliki perbatasan darat dengan India dan Burma. Nigeria adalah salah satu negara yang paling padat penduduknya di dunia. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar wilayah nigeria yang terletak di dataran banjir dan membuat lahan menjadi sangat subur. Penduduk Bangladesh terus tumbuh di lebih dari 1% per tahun.

8. Nigeria (154,729,000)
Nigeria adalah negara ke-8 terpadat di dunia, dan satu-satunya negara Afrika yang masuk ke dalam top 10. Penduduk Nigeria dibagi menjadi dua, dengan bagian utara didominasi Muslim dan setengah bagian selatan didominasi Kristen dan percekcokan antar warga sipil di sepanjang garis agama kadang-kadang dapat terjadi. Namun, Nigeria juga dianggap sebagai negara dengan prospek ekonomi yang besar. Saat ini laju pertumbuhan penduduk masih relatif tinggi, yaitu 1,999%, sehingga populasi nigeria bahkan dapat jauh lebih besar di masa depan.

9. Russia (140,874,000)
Rusia adalah bangsa yang relatif baru, russia berdiri pada tahun 1991 setelah pecah dari Uni Soviet (USSR). Ini adalah negara yang luas, menyebar di banyak bagian utara Eropa dan Asia. Ini adalah negara terbesar di dunia dalam hal daratan. Seperti Jepang, penduduk Rusia menurun drastis. Namun hal ini membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan russia memiliki populasi hampir 141 juta pada tahun 2009. Tingkat ini menjadikan Rusia dengan populasi terbesar ke-9 di dunia.

10. Japan (127,156,000)
Jepang memiliki populasi lebih dari 127 juta, Jepang adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar kesepuluh. Ini adalah sebuah negara kepulauan lepas dari pantai timur Asia, dan merupakan salah satu negara yang paling maju di planet ini. Akibatnya laju pertumbuhan penduduk menjadi negatif, yang berarti bahwa penduduk Jepang kini menyusut, karena kelahiran rendah dan angka kematian yang relatif tinggi.


Salam GenRe ! :)


0 komentar:

Pertumbuhan Penduduk dan Pendidikan

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk masih menjadi masalah yang harus dikaji dengan serius di sebagian besar negara-negara berkembang di dunia termasuk Indonesia karena hal ini dapat berpengaruh ke berbagai faktor masyarakat negara juga faktor yang sangat vital yaitu tingkat pendidikan.
Berdasarkan perhitungan Data Statistik dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun. Pertumbuhan penduduk Indonesia yang masih relatif tinggi sangat menjadi perhatian pemerintah.
Hal yang paling dihindari dari suatu pertumbuhan penduduk yaitu terjadinya ledakan penduduk, karena hal ini akan berdampak buruk kedepannya terhadap masyarakat di suatu negara dan akan sulit untuk mengatasinya jika tidak secara bersama semua pihak yang prihatin terhadap kondisi ini, hal ini dapat diatasi dalam kurun waktu yang lama. Dan yang paling vital adalah dampaknya terhadap perkembangan pendidikan Indonesia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Kaitan antara pertumbuhan penduduk dengan pendidikan adalah semakin banyak populasi penduduk otomatis semakin memperbesar kemungkinan ketidakmerataan pendidikan itu sendiri. Bahkan berkemungkinan lebih banyaknya angka putus sekolah serta angka wajib belajar yang semakin menurun. Hal ini perlu dicari bagaimana solusi yang tepat untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang disebabkan tingginya pertumbuhan penduduk tersebut.
Pemerintah sendiri telah berupaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, diantaranya :

Keluarga Berencana adalah upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Ini merupakan salah satu program mencegah ledakan penduduk.

Generasi Berencana (GENRE) adalah suatu program di bawah naungan BKKBN yang dikembangkan dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Ini juga merupakan bentuk program dalam pencegahan ledakan penduduk. Genre bertujuan untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana. Genre memiliki sasaran:
    - Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah
    - Mahasiswa/Mahasiswi belum menikah
    - Keluarga / Keluarga yang punya remaja
    - Masyarakat yang peduli terhadap remaja

Wajib Belajar 9 Tahun merupakan salah satu program yang gencar digalakkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Program ini mewajibkan setiap warga negara Indonesia untuk bersekolah selama 9 (sembilan) tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari tingkat kelas 1 Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Wajib Belajar merupakan salah satu cara mengatasi masalah pendidikan akibat ledakan penduduk.
Untuk itu, kita sebagai warga negara yang baik serta generasi muda yang dinamis hendaknya ikut memdukung program-program pemerintah dengan ikut mempropagandakannya dan tentu saja menjadi Generasi Berencana yang berprestasi !

Salam GenRe ! :)

0 komentar:

Jumat, 05 Juli 2013

GenRe (Generasi Berencana)

Remaja adalah penduduk usia 10 – 24 tahun ( WHO dan UNFPA ), Jumlah remaja di Indonesia relatif banyak yaitu sekitar 27,6 %, dari total penduduk sebanyak 237,6 juta jiwa. Jumlah remaja yang banyak ini merupakan potensi bagi pembangunan, mengingat remaja merupakan calon penerus bangsa dimasa depan, Namun ternyata ada sisi lain dari gambaran remaja Indonesia yang mebuat para orang tua, guru, tokoh masyarakat dan pemerintah menjadi sangat prihatin yaitu perilaku remaja terkait dangan seksualitas, penyalahgunaan Napza dan HIV/AIDS cenderung semakin meningkat.
Melihat kondisi tersebut, sudah sepantasnya permasalahan remaja mendapat perhatian dari pemerintah untuk itu  BKKBN mengembangkan program Generasi Berencana ( GenRe ) dalam rangka menghindarkan remaja dari Napza dan HIV/AIDS) serta membantu remaja dalam mempersiapakan kehidupan berkeluarga di masa akan datang.

Apa sih GenRe itu ?

GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa depan. Remaja dan Pemuda GENRE mampu melangsungkan, jenjang – jenjang pendidikan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai  siklus kesehatan Reproduksi.

Apa yang perlu direncanakan ?

  • Usia Kawin Pertama 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria.
  • Usia yang baik untuk hamil anak pertama 20 – 30 tahun.
  • Usia maksimal yang aman untuk hamil 35 tahun.
  • Jumlah ideal untuk memiliki anak : 2 anak cukup.
  • Perilaku hidup sehat dan berakhak mulia.
  • Yang harus dipersiapakan : melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, menyiapkan diri untuk berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, mempraktikkan hidup sehat
Substansi Program Genre.
  1. 8 Fungsi Keluarga.
  2. Triad KRR ( Seksualitas., Napsa, HIV/AIDS ).
  3. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP )
  4. Pendidikan Ketrampilan Hidup. ( Life Skill).

0 komentar:

Jumlah Penduduk Indonesia dan "Dua Anak Cukup"

Tahukah kawan berapa jumlah penduduk Indonesia saat ini?
Orang tahunya sekitar 247 juta jiwa. Sungguh luar biasa bahwa Indonesia masuk dalam 4 BESAR negara berpenduduk terbanyak DI DUNIA setelah China, India dan Amerika Serikat dengan laju pertumbuhan 1,49% per tahun.
Berita yang mengejutkan tentang jumlah penduduk Indonesia begitu besar, 259 juta seperti yang dimuat di RepublikaMajelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menuding pemerintah dengan sadar mencoba mengurangi data jumlah sensus penduduk. Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari mengatakan, jumlah penduduk Indonesia sebenarnya sekitar 259 juta orang. Namun, oleh pemerintah jumlah penduduk hanya diakui sebanyak 247 juta orang.
 Berapa Sih Jumlah Penduduk Indonesia Sebenarnya? Kok beda-beda ?
Jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa menurut data resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.
Padahal menurut Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi,  tahun 2010  jumlah penduduk Indonesia terhitung 31 Desember 2010 mencapai 259.940.857. Jumlah ini terdiri atas 132.240.055 laki-laki dan 127.700.802 perempuan.
Berikut perkembangan penduduk Indonesia sebelum dan sesudah merdeka :
Penduduk Indonesia dari waktu ke waktu terus bertambah. Waktu pemerintah Hindia Belanda mengadakan sensus penduduk tahun 1930, penduduk nusantara adalah 60,7 juta jiwa. Setelah Indonesia merdeka, pada sensus penduduk pertama tahun 1961, jumlah penduduk sebanyak 97,1 juta jiwa. Pada tahun 1971 penduduk Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa, tahun 1980 sebanyak 146,9 juta jiwa, tahun 1990 sebanyak 178,6 juta jiwa, tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa, dan pada tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa.
Begitu banyak bukan?
Untuk itu pemerintah Indonesia khususnya BKKBN menyanagkan program Keluarga Berencana (KB) dengan slogannya "DUA ANAK CUKUP" yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dan mampu mengurangi berbagai permasalahan yang ditimbulkan akibat terlalu banyaknya penduduk Indonesia.
Maka dari itu,, kita generasi muda ayoo sukseskan program pemerintah dengan perencanaan Keluarga Berencana !! :D

0 komentar:

Apa Itu BKKBN ?

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (dahulu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Kepala BKKBN saat ini adalah Dr. Sugiri Syarief, MPA.
BKKBN pernah sukses dengan slogan dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja. Namun, untuk menghormati hak asasi manusia, kini BKKBN memiliki slogan dua anak lebih baik.

Tugas dan Fungsi[sunting]

Tugas
Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Fungsi
  1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
  2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN.
  3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, LSOM dan masyarakat dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
  4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
  1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.
  2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
  3. Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak.
  4. Penetapan sistem informasi dibidangnya.
  5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
  • Perumusan dan pelaksanaan kegiatan tertentu dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
  • Perumusan pedoman pengembangan kualitas keluarga

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo